Jarum detik melaju
kencang
Berkalikali lewati
angka duabelas
Sunar tlah menghilang,
sabit gantinya
Sore yang penat,
yang sibuk
Tak ada lagi space
kosong
Tentu juga
kesempatan
2-3 baris berderet
ke belakang
Mereka sabar
menanti
Lelaki tua duduk
tenggelamkan diri
Pada suratkabar;
mungkin mencaricari
Pelaku pengemplang
pajak,
Atau curhatan sang
presiden
Waktu terus
bergerak
Semua acuh
Peduli apa mereka
satu sama lain?
Ini bicara soal
lelah
Demi perut anak
dan istri mereka
Tak peduli
berdesakkan, menyesakkan
Aku?
Aku dicampakkan
harta dan kesilauan
Aku dihempaskan
sebagai manusia
Aku dipandang
sebelah mata
Aku dianggap hanya
punya sebelah kaki
Suatu saat pasti
Bersaksi purnama
Aku akan kembali
Meski selintas
mata
Lidahku yang pahit
Mengecap gerus
roda waktu
Manggarai
24 Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar