Rabu, 17 November 2010

Berita mengenai Gayus: A2DG (Ada Apa Dengan Gayus?)

Berita mengenai Gayus

A2DG (Ada Apa Dengan Gayus?)

Seperti biasa, hari ini aku berangkat kerja tepat pukul 7.30. Usai membeli sebungkus rokok di warung pinggir jalan, aku segera beranjak ke halte Busway Salemba. Pagi tampak tak bersahaja tanpa senyuman. Matahari di ufuk timur mungkin sudah meninggi, hanya aku tak tahu di mana keberadaannya. Langit mendung menyembunyikan cahaya yang sebenarnya aku butuhkan di pagi ini...

Rokok sudah aku habiskan sebatang. Tiket sudah aku beli, dan segera masuk ke halte Busway Salemba UI. Sambil menunggu kedatangan bis Transjakarta Busway, aku membuka operamini via handphone. Ingin membaca berita seperti biasa lewat situs portal–dan kebetulan sejak sore kemarin hanya sedikit berita yang aku lahap, usai lelah bekerja. Portalportal yang aku buka antara lain Detik, Kompas, dan Vivanews (kebetulan tiga portal ini merupakan bagian shortcutshortcut di halaman awal operaminiku). Aku tertarik oleh salah satu berita teraktual sepekan terakhir ini dari semua headline yang aku temukan di ketiga portal terbesar itu. Gayus! Rada bosan aku sebenarnya dengan berita yang satu ini. Tetapi aku masih penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh, utamanya soal pengakuan mengenai foto mirip dirinya yang tercapture kamera fotografer Kompas, Agus Susanto, saat pertandingan turnament tenis Commonwealth, di Nusa Dua, Bali, beberapa hari lalu.

Seperti diketahui sebelumnya, Gayus Holomoan Tambunan, tersangka mafia pajak dan mafia hukum, sepekan ini kembali mengisi headline media massa menyangkut soal dugaan dirinya keluar dari tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, untuk menyaksikan pertandingan tenis di Nusa Dua Bali. Saat itu, dirinya tertangkap kamera seorang fotografer Kompas. Mengenai hal itu, sang juru foto mengatakan bahwa orang yang di foto itu hanya orang yang mirip Gayus. “Aku bilang mirip ya”, katanya. Gayus juga diduga menyuap beberapa aparat di Mako Brimob Kelapa Dua sebesar lebih dari 300 juta agar bisa keluar dari tahanan dan pergi ke Bali. Saat ini polisi telah menetapkan Iwan Siswanto, Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, dan delapan orang lainnya sebagai tersangka atas kaburnya Gayus.

Setelah fotofoto mirip dirinya beredar luas, Gayus akhirnya menjalani persidangan mengenai dugaan penyuapan kepada aparat rumah tahanan dan soal kepergiannya ke Bali, di Pengadilan Negeri Selatan, Ampera, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2010). Dalam persidangan, Gayus akhirnya mengakui jika dirinya keluar dari tahanan dan pergi ke Bali untuk menonton pertandingan tenis. "Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada ibu majelis, ketua, dan anggota karena keluar dari tahanan. Saya tidak berbuat macam-macam. Saya kangen sama keluarga," katanya.

Terdakwa yang mempunyai seorang istri bernama Rani ini juga menangis di penghujung persidangan. Dengan suara yang tersendat, ia mengatakan sambil berlinang air mata saat ditanya oleh Albertina Ho, ketua Majelis Hakim, kenapa dirinya keluar dari tahanan. “Saya cuma kangen keluarga”, ujarnya dengan mata berkacakaca. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya butuh penyegaran karena cukup stress menghadapi persoalanpersoalan yang menimpanya. Selama ini, Gayus menambahkan, jika dirinya terkesan santai dan kerap tertawa hanya untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya. “Kalau di luar saya terlihat tertawa-tawa, itu bukan karena saya tidak menyesal. Di dalam, saya menyesal. Saya membungkusnya dengan tertawa agar tidak ada orang yang tahu”, lanjut Gayus.

Mengenai keluarnya Gayus dari rutan dan penyuapan yang dilakukannya, ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengatakan kalau Gayus lebih baik dibuat menjadi miskin agar tidak menyuap. Gayus menanggapinya dengan memelas. “Ya, saya jangan sampai dimiskinkan. Kasihan anak istri saya”, begitu ujarnya.
***

Bis Transjakarta Busway, Express Senen-Ragunan yang aku tunggu tiba juga. Sambil masih menggenggam handphone, aku duduk di deretan paling belakang dekat jendela kiri. Aku menatap keluar, ke jalan raya. CCF (Centre Culture France), Caroulus, terlewati begitu saja. Dalam diamku aku jadi berpikir mengenai beritaberita soal keluarnya Gayus dari rutan untuk menyaksikan pertandingan tenis yang baru saja menjadi sarapanku. Ada apa dengan Gayus? Apa motifnya pergi ke Bali? Apakah benar hanya sekedar plesiran dan menonton tenis? Banyak isu yang sebenarnya bisa ditarik dari permasalahan plesiran Gayus ini. Misalnya, Gayus bukan semata menonton tenis, melainkan juga bertemu seseorang. Atau ada KTT (Konspirasi Tingkat Tinggi) di balik ini semua? Ataukah Gayus, yang cuma seorang pegawai kantor pajak golongan III/a–yang tentunya tidak punya wewenang memutuskan dan memenangkan suatu kasus pajak besar–ini hanya dijadikan aktor atau semacam tumbal untuk mengalihkan isu besar dan penting nasional lainnya yang selama ini sedikit terlupakan, seperti kasus Century misalnya. Entahlah…

Salemba menuju selatan Jakarta
Selasa, 16/11/2010
07.59.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar